Jamur tiram merupakan salah satu jamur yang sangat berpotensi untuk
dikembangkan menjadi komoditas ekspor yang bernilai ekonomi tinggi. Hal ini
sudah disampaikan pada pembahasan sebelumnya. Nama ilmiah jamur tiram
adalah Pleurotus sp.,
dengan sebutan lain oyster mushroom karena bentuk badan buahnya mirip
cangkang tiram. Jamur tiram termasuk dalam kelompok Basidiomycetes yaitu
kelompok jamur putih yang ditandai dengan tumbuhnya miselium berwarna putih
memucat pada sekujur media tanam. Miselum ini akan tumbuh menjadi badan buah
apabila mendapatkan induksi cahaya dan pemberian aerasi serta kelembapan yang
cukup.
Bentuk badan buah jamur tiram sangat tergantung pada tempat tumbuhnya.
Badan buah sering tidak bertangkai atau bertangkai pendek yang letaknya
asimetri (seperti kerang) apabila tumbuh di sisi samping substrat. Jamur tiram
termasuk jenis jamur perombak kayu yang dapat tumbuh pada berbagai media
seperti serbuk gergaji, jerami, sekam, limbah kapas, limbah daun teh, klobot
jagung, ampas tebu, limbah kertas, dan limbah pertanian maupun industri yang
lain yang mengandung bahan lignoselulosa. Berita baiknya, bahan-bahan tersebut
ketersediaannya sangat melimpah di Indonesia sehingga dapat dijadikan sebagai
media tanam, mulai dari pembibitan hingga budidayanya.
Jamur tiram makin menjadi pilihan
bisnis para petani. Selain cara budidayanya yang cukup sederhana, jamur tiram
makin banyak disukai konsumen. Jamur tiram yang rasanya cukup enak ini
banyak dikonsumsi mulai dari anak-anak sampai orangtua, Jamur tiram mempunyai
kandungan asam lemak tidak jenuh, protein, vitamin B1,B2,c,D2, kalsium,
magnesium dan zat besi. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan kenapa
permintaan jamur tiram semakin tinggi.
Untuk budidaya jamur tiram cukup
sederhana, dengan modal tidak banyak, peluang keuntungannya cukup besar. Budi
daya ini bisa dilakukan di lahan sempit dekat rumah. Namun untuk memulai budi
daya jamur tiram perlu juga mempertimbangkan risikonya. Salah satunya adalah
memerlukan perawatan khusus dan harus memperhatikan suhu udara karena perlu
menjaga kelembapannya. Kedua, perlu mengantisipasi serangan hama dan penyakit
yang kadang datang mendadak.
Jamur tiram ternyata ada banyak
macamnya. Berikut Jenis jamur tiram yang
bisa dibudidayakan, berdasarkan warnanya.
1. Jamur tiram kuning
Sesuai namanya, jamur tiram ini
berwarna kuning. Jamur tiram kuning (Pleurotus Citrinipileatus) ini
juga biasa disebut sebagai golden oyster atau jamur
tiram emas. Penampilannya yang cantik, menyebabkan jamur ini jarang dikonsumsi,
tapi lebih diperlakukan sebagai tanaman hias.
Jamur tiram kuning atau pleurotus
citrinipileatus merupakan jenis jamur tiram yang sangat cantik dari
semua jenis jamur tiram. Sehingga akibat dari kecantikan nya ini kebanyakan
orang sayang untuk memasak nya dan bahkan hanya di jadikan pajangan seperti hal
nya bunga. Jamur tiram kuning memiliki tudung yang sangat lebar hingga mencapai
2,5 hingga 5 cm.
Jamur tiram jenis ini
ternyata ekstraknya yang bersifat anthiperlipidemia dan antioksidan
mengandung lektin yang berkhasiat mencegah tumbuhnya tumor. Hal ini
pernah dilakukan ujicoba terhadap tikus dengan memasukkan lektin. Tikus yang
mengidap penyakit sarkoa ini terbukti mampu menghambat perkembangan tumor
sampai 80%. Penelitian ini dilakukan di China.
Meskipun jamur tiram kuning ini sangat cantik namun apabila di masak
jamur tiram kuning ini memiliki cita rasa seperti kacang yang sangat lezat.
Jamur tiram kuning juga memiliki ekstrak anthiperpilidemia dan anktioksidan
yang sangat berkhasiat dalam mencegah tumor. Bukan hanya itu jamur tiram kuning
juga memiliki ekstrak yaitu ekstrak gilikoprotein yang berdosis 2,5 mg,
membantu mengatai sel kanker leukemia dan juga dapat di gunakan sebagai
pembangkit gairah laki-laki.
2. Jamur tiram pink
Budi daya jamur tiram merah belum
banyak dilakukan petani jamur, karena itu jamur jenis ini masih susah ditemuan
di pasaran. Padahal jamur ini memiliki tampilan yang cantik. Di Jepang jamur
tiram pink ini disamakan dengan bunga sakura karena warnanya yang mirip.
Jamur tiram merah atau pleurotus
flabellatus, jenis jamur tiram ini memiliki paras yang sangat cantik, jamur
tiram merah memiliki tudung yang sangat tebal namun rumpun pertumbuhannya lebih
sedikit di bandingkan dengan jamur tiram putih. Jamur tiram merah ini akan
berubah warna apabila di masak, apa yang menjadi penyebab nya?
Penyebabnya
ialah efek panas, sehingga kebanyakan dari juru masak atau chef yang handal
lebih memanfaatkan jamut tiram merah ini sebagai bahan penghias pada makanan
dalam bentuk salad. Jamur tiram merah ini memiliki keindahan yang luar biasa
terutama ketika usia nya yang masih muda. Jamur tiram merah ini tidak hanya
memiliki keindahan semata melainkan ia juga memiliki khasiat yang luar biasa
yaitu sebagai obat. Jamur tiram merah ini berperan penting sebagai obat dalam
penyakit yang berhubungan dengan darah.
Jamur tiram pink (Pleurotus flabellatus) diyakini
mampu menyembuhkan penyakit yang berhubungan dengan darah. Jika dimasak, jamur
ini warnanya akan berubah memudar karena efek panas, karena itu jamur ini hanya
dipakai sebagai penghias pada salad. Jamur tiram jenis ini juga memiliki
rumpun jamur yang lebih sedikit dibanding jamur tiram warna putih.
Lanjut Ke bagian 3
No comments:
Post a Comment