PERSIAPAN
PENANAMAN JAMUR TIRAM
Steril merupakan kunci utama keberhasilan
budidaya, untuk itu kebersihan harus tetap terus dijaga serta lebih
ditingkatkan. Persiapan sebelum melakukan penanaman jamur tiram terutama sekali
adalah dalam hal kebersihan ini, baik kebersihan alat, tempat, maupun tenaga
kerja. Tempat penanaman jamur tiram harus disterilisasi terlebih dahulu
menggunakan disinfektan untuk mengurangi terjadinya kontaminasi yang tidak
diinginkan sehingga budidaya jamur tiram semakin optimal. Alat yang akan
digunakan untuk menanam juga harus disterilisasi menggunakan alkohol serta
dipanaskan terlebih dahulu. Selain itu, tanaga kerja juga dianjurkan untuk
memakai masker penutup terutama penutup hidung dan mulut sehingga kemungkinan
terkontaminasi oleh bakteri (mikroorganisme pengganggu) melalui mulut maupun
hidung tenaga kerja dapat diminimalisir.
PENANAMAN
JAMUR TIRAM
Penanaman jamur tiram dilakukan setelah semuanya
dipastikan steril. Selama proses ini perlu diperhatikan suhu serta kelembaban
udaranya. Suhu udara kondusif sangat diperlukan untuk menunjang pertumbuhan
miselium jamur tiram, suhu yang dibutuhkan berkisar antara 23-28°C, dengan suhu
udara optimun pada 25°C. Siram lantai menggunakan air atau semprot lokasi
menggunakan tangki sprayer jika cuaca terlalu terik dan berangin. Hal ini
dilakukan untuk menurunkan suhu udara pada kisaran suhu ideal. Atur juga
sirkulasi udara pada tempat budidaya jamur agar jamur tiram tetap mendapatkan
udara segar. Tutup sebagian lubang sirkulasi udara jika angin sedang bertiup
kencang. Pastikan kondisi lingkungan tetap kondusif untuk menopang pertumbuhan
jamur tiram
PEMELIHARAAN
JAMUR TIRAM
Seperti halnya dalam budidaya lain, pemeliharaan
tanaman merupakan faktor penting. Dalam hal ini, pemeliharaan selama budidaya
adalah mengenai pengendalian hama penyakit jamur tiram. Hal ini penting sekali
mengingat hama penyakit pasti selalu menyerang pada setiap budidaya apa saja
terutama di bidang pertanian. Meskipun saat pembuatan baglog sampai penanaman
semua media maupun tempat sudah disterilisisai, namun hama penyakit pasti
selalu datang di setiap fase. Untuk mengoptimalkan hasil produksi,
meminimalisir resiko serta mengendalikan hama penyakit adalah langkah-langkah
paling tepat.
Lanjut ke bagian 4
No comments:
Post a Comment