AYAM HIBRIDA
(TEKNIK INSEMINASI BUATAN )
Daging ayam kampung banyak disukai oleh konsumen, karena
rasa dagingnya yang enak, kenyal meskipun harganya relatif tinggi. Namun untuk
memproduksi daging ayam kampung dalam jumlah yang banyak dan waktu yang relatif
cepat sulit untuk dilakukan. Hal ini disebabkan karena produksi telurnya rendah
dan pertumbuhan badannya lambat. Ayam kampung atau ayam bukan ras kalau
dipelihara dengan sistim pemeliharaan yang sangat intensif tidak akan
memberikan keuntungan yang maksimal akan tetapi justru kerugian yang akan
diperoleh, sehingga dengan demikian pemeliharaannya hanya secara semi intensif
saja.
Untuk memenuhi kebutuhan pasar akan daging ayam kampung
tersebut, maka dilakukannya
persilangan antara induk ayam ras petelur dengan pejantan ayam kampung biasa (
misalnya : bangkok, arab, lokal). Hasil persilangan ini biasanya disebut ayam
hibrida. Ayam ini mempunyai penampilan daging yang mirip dengan ayam kampung.
Berdasarkan pengkajian menunjukkan bahwa penampilan pertumbuhan bobot badan
ayam hibrida ini lebih baik dibanding
ayam kampung biasa dengan managemen pemeliharaan yang sama
Inseminasi Buatan pada ayam adalah
teknik mengawinkan secara buatan dengan memasukkan sperma ayam jantan yang
telah diencerkan dengan NaCl Fisiologis ke dalam saluran reproduksi ayam betina
yang sedang berproduksi.
Adapun keuntungan yang dapat kita peroleh dari Inseminasi
buatan di bandingkan dengan perkawinan secara alami adalah sebagai berikut :
·
Penggunaan
pejantan relatif lebih sedikit (efisien).
- Memungkinkan dilakukannya seleksi dan persilangan antar induk yang memiliki mutu genetik unggul, sehingga dapat dihasilkan anak ayam unggul untuk tujuan tertentu
- Memungkinkan dilakukannya persilangan bagi ayam jantan unggul yang sulit melakukan perkawinan secara alami.
- Dapat menghasilkan anak ayam dalam jumlah banyak, seragam dan dengan waktu relative singkat
- Memungkinkan dilakukannya persilangan dengan ayam jenis lain.
Dalam Pelaksanaan Inseminasi Buatan atau
kawin suntik terdiri tiga tahap yaitu:
- · Penampungan semen
- · Pengenceran semen
- · Inseminasi
Hindari
pengunaan wadah yang besar karena menyulitkan saat memindahkan semen ke alat
suntik mengingat produki semen sangat sedikit 0.3 – 1.0 ml setiap pemampungan.
Alat
suntik untuk inseminasi berupa alat suntik (speat) yang mudah diperoleh di apotik.
laboratorium atau poultry shop . Hanya saja perlu dilakukan pengantian selang
kecil, sedikit lebih kecil dari sedotan mimunan (selang untuk infus). Alat
tersebut memudahkan dalam pemasukan semen kedalam alat kelamin ayam betina
Penampungan
Semen
Penampungan
semen dilakukan oleh dua orang, seorang memegang ayam jantan yang akan
ditampung semennya dan seorang lagi melakukan pengurutan untuk mengeluarkan
semen dari alat kelamin ayam jantan. sekaligus menampungnya
a. Cara
Memegang ayam jantan
- Pegang ayam dengan tangan kiri pada daerah sekitar paha. Kemudian dekap ayam diantara ketiak dan badan pemegang dengan posisi tubuh ayam menghadap kebelakang dan ekor ayam kearah depan
- Pegang ekor ayam dengan tangan kanan dan singkapkan kearah atas sehingga bagian kloaka tampak jelas
b. Cara
menampung semen
· Pegang ekor dengan tangan kiri dan tekan otot ekor reara
atas sehingga kloaka tampak jelas. Letakan ibu jari dan telunjuk tangan kiri
yang sesuai untuk memerah semen pada saat yg tepat
· Pegang tabung penampung dengan tangan kanan diantara jari
tengah dan telunjuk. Dengan tangan kanan pula, lakukan pengurutan pada daerah
ujung ekor. Tepat dibawah tulang pubis (tulang supit istilah kita) dengan ibu
jari dan telunjuk pengurutan dilakukan dengan cepat dan kontiniu sampai
pejantan memberikan respon dengan mengeluarkan papilea dari kloaka. pada saat
itu, ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri dan kanan berkerja sama memerah
keluar semen sampai reflek ejakulasi menghilang.
Cara
Pengenceran semen ( Sperma Beku )
· Produksi semen setiap pemerahan dari seekor pejantan sedikit
sekitar 0.3 – 1.0 ml. Untuk keperluan inseminasi 0,05 – 0.1 ml telah memberikan
hasil yang baik. oleh karena dosis sangat sedikit maka untuk memudahkan
inseminasi dilakukan pengenceran semen terlebih dahulu sehingga dosisnya dapat
ditingkatkan untuk memudahkan pengukuran
· Pengenceran dilakukan setelah semen ditampung, bahan
pengencer berupa larutan NaCl fisiologi atau Aquabidest. Hasil yang diperoleh
pada pengenceran 1 : 1. Agar campuran merata
alat penampung digoyang jangan mengunakan alat pengaduk karena akan
merusak kualitas sperma
· Setelah diencerkan 1:1 maka dosis semula 0.05 – 0.10 ml
menjadi 0.1- 0.2 ml . Dengan demikian semen seekor pejantan yang ditampung
0.3-1.0 ml. cukup untuk 5-10 betina.
· Diudara terbuka, sperma ayam hidup dalam jangka waktu
terbatas, sebaiknya semen digunakan kurang dari 30 menit. Setelah pemanpungan.
Hasil yang baik diperoleh tidak lebih dari 15 menit.
·
Di dalam alat kelamin betina, sperma mampu bertahan hidup
sekitar 2-3 minggu. semakin lama kemampuan membuahi sel betina (ovum) semakin
menurun. Hasil pembuahan yang baik (daya tunas) diperoleh sampai satu minggu
setelah inseminasi dan ini dilakukan dua kali seminggu
· Penampungan semen dari seekor pejantan dapat dilakukan
setiap hari, untuk menjaga kualitas sperma tetap baik pada setiap pemerahan,
berikan pakan sesuai kebutuhan, baik kuantitas maupun kualitasnya. Dalam satu
minggu, seekor pejantan menghasilkan semen untuk inseminasi 35 – 75 betina.
Teknis Inseminasi Buatan (IB)
Caranya sebagai berikut :
· Untuk IB diperlukan dua orang
pelaksana seperti halnya pada pada pemampungan semen. seorang memegang ayam
betina dan seseorang lagi melakukan inseminasi
· Pegang ayam betina bagian paha
dengan tangan kiri (dilakukan oleh asisten posisi ayam dengan bagian ekor
menghadap kearah orang yang akan melakukan inseminasi, ibu jari tangan kanan
ditempatkan di atas kloaka. dengan menekan bagian perut/abdomen dan kloaka
terbuka lubangnya dan tampak dua lubang saluran. Pada bagian kiri berupa
saluran telur dan sebelah kanan saluran pencernaan ( sebelah kiri ayam atau
sebelah kiri inseminator )
· Masukan alat inseminasi yang telah
disiapkan oleh inseminator kelubang saluran telur dan semprotkan semen saat
semen masuk, penekanan pada kloaka dilonggarkan sehingga semen dapat masuk
kedalam saluran telur.
a.
Methode Inseminasi Buatan
Inseminasi Buatan pada ayam dapat
dilakukan dengan dua metode yaitu:
· Metode intra vaginal artinya sperma
disuntikkan ke dalam vagina dengan kedalaman ± 3 cm
· Metode intra uterin artinya sperma dimasukkan
ke bagian uterus dengan kedalaman ± 7-8 cm
Methode Intravaginal menghasilkan
fertilitas lebih tinggi karena hampir sama dengan kawin alam, fertilitas yang
dicapai sekitar 90%.
b. Faktor -faktor
yang mempengaruhi keberhasilan IB ayam sbb :
·
Sterilisasi alat yang digunakan
·
Kualitas semen / sperma yang dihasilkan
·
Dosis ( 100 juta sperma / inseminasi ).
·
Kondisi betina ( umur. pakan, dan lain lain )
·
Waktu inseminasi : sore hari sekitar jam 14:00 pada saat
itu diharapkan tidak ada telur didalam
saluran reproduksi ayam betina sehingga tidak ada gerakan otot kearah luar
(peneluran).
·
Keterampilan insiminator
Ini contoh Ayam Hibrida Umur 1,5 bulan ( Photo Kegiatan Kelp. Berkah Hibrida - Bawang)
Untuk Lebih lengkapnya dapat di lihat di Youtube Klik disini
No comments:
Post a Comment