9. KEMENYAN (Styracaceae
Styrax spp)
Pohon kemenyan adalah pohon penghasil getah kemenyan. Pohon kemenyan
merupakan salah satu pohon asli Indonesia. Tumbuhan ini tersebar alami di pulau
Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Resin (getah kemenyan) yang dihasilkan dari
tanaman ini telah diperdagangkan sejak 5.000 tahun silam. Bersama dengan barus, kemenyan telah menjadi komoditi andalan
nusantara sejak beratus tahun silam.
Getah kemenyan yang diperdagangkan untuk kebutuhan mistik,
medis, hingga kosmetik ini dihasilkan oleh tanaman dari famili Styracaceae
genus Styrax. Terdapat
beberapa tanaman dari genus Styrax yang
menghasilkan getah kemenyan. Namun yang paling dikenal diantaranya adalah Styrax benzoin Dryand, Styrax paralleloneurum Perkins,
danStyrax tonkinensis (Pierre)
Craib ex Hartwich.
Manfaat tanaman Kemenyan yang telah dikenal sejak rbuan tahun
silam adalah resin atau getahnya. Getah Kemenyan ini telah digunakan sebagai
bahan obat sejak abad ke-14. Getah ini mengandung asam sinamat, asam benzoate,
styrol, styracin, vanillin, coniferil sinamat, coniferil benzoate dan suatu
resin yang mengandung benzoresinol dan sumaresinotannol.
Resin atau getah Kemenyan digunakan juga sebagai perlengkapan
ritual-ritual tradisional, yakni sebagai dupa, sesajen, dan campuran rokok.
Kemenyan juga dimanfaatkan sebagai aroma parfum, aroma terapi, bahan pengawet,
dan bahan campuran kosmetik.
10. KEBEN (Baringtonia
Asiatica )
Tumbuhan keben dalam
bahasa daerah Jawa sangat dekat dengan kata ‘kabeneran’ ataupun ‘kebenaran’. Penanaman tumbuhan
keben di keraton (pusat kekuasaan dan kewibawaan), kantor pemerintahan (pusat
kekuasaan formal), rumah ibadah (tatanan religi), gudang ilmu (kekuasaan IPTEK)
melambangkan bahwa setiap keputusan kebijakan maupun layanan sangatlah perlu
dilandasi dengan penerapan kebenaran. ‘Hangrungkebi kabeneran’ mendekap
(menempatkannya di dekat hati, pusat kehidupan) dan membela kebenaran merupakan
hakikat dari titah ciptaan tertinggi. Setiap kebun hati titah juga dibekali
bibit ‘keben’ untuk ditumbuhkembangkan.
Tumbuhan keben mengajarkan daya
adaptasi yang luar biasa dari pantai lingkungan mangrove/bakau hingga
pedalaman. Mengajarkan pada setiap titah untuk kemampuan beradaptasi, mampu
menempatkan dan membawa diri tanpa kehilangan identitas asli.
Pada hakekatnya racun dan obat
merupakan keping dengan dua sisi, sifat racun bila dikelola dengan baik menjadi
potensi obat, sebaliknya penggunaan obat yang berlebihan menjadi racun bagi
organ tubuh. Betapa kita sering keliru ucap, beli obat nyamuk yang semestinya
racun nyamuk, obat diare yang aslinya adalah ‘racun’ bagi kuman penyebab diare
sehingga kita terobati dari sakit diare.
No comments:
Post a Comment