TANAMAN LANGKA LOKAL PULAU JAWA
Indonesia menempati peringkat kedua dunia setelah Brasil dalam hal
keanekaragaman hayati. Sebanyak 5.131.100 keanekaragaman hayati di dunia, 15,3%
nya terdapat di Indonesia (Anonimus, 2011). Luar biasanya, keanekaragaman
hayati Indonesia banyak yang berpotensi untuk dijadikan obat, dan potensi
hayati yang luar biasa ini perlu dieksplorasi dan dimanfaatkan untuk kesehatan
dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Dari total 28.000 spesies tumbuhan obat di
Indonesia, telah diidentifikasi 1.845 sifat obat. Hingga saat ini, telah 283
spesies yang telah dieksplorasi aktif senyawanya. (anonimus, 2011).
Jenis Jenis tanaman langka lokal
Jawa
1. KANTIL (Michelia
alba)
Tanaman kantil (Michelia alba) telah lama dkenal di
Indonesia, termasuk pulau Jawa dan khususnya Jawa Tengah. Dewasa ini tanaman
kantil telah banyak dibudidayakan walaupun hanya dengan cara tradisional. Hasil
okok dari tanaman kantil adalah bunganya yang memiliki bau harum. Bunga kantil
banyak dimanfaatkan dalam berbagai acara, baik yang bersifat magis, ritual,
religius, maupun acara biasa. Hal ini membudaya dikalangan masyarakat pedesaan
maupun perkotaan. Bunga kantil dalam kehidupan sehari-hari telah menjadi suatu
idola,terutama masyarakat Jawa Tengah
2. JAMBLANG/DUWET
(Syzygium cumini (L.) Skeels)
Buah JamblangJamblang tergolong tumbuhan buah-buahan yang
berasal dari Asia dan Australis tropik. Biasa ditanam di pekarangan atau
tumbuhan liar, terutama di hutan jati. Jamblang tumbuh di dataran rendah sampai
ketinggian 500 m dpl.
Jamblang
mengandung minyak asiri, fenol (methylxanthoxylin), alkaloid (jambosine), asam
organic, triterpenoid, resin yang berwarna merah tua mengandung asam elagat dan
tanin.
Bagian tanama yang dapat
digunakan sebagai obat adalah kulit kayu, daging buah dan bijinya. Daging buah
bisa digunakan segar atau yang telah dikeringkan. Jika daging buah dimakan,
akan menyebabkan rongga mulut dan lidah berwarna ungu
3. KLERAK (Sapindus
rarak DC)
Tanaman
lerak (Sapindus rarak DC) merupakan tanaman industri yang cukup baik untuk
dikembangkan, termasuk dalam famili Sapindaceae yang tumbuh dengan baik pada
ketinggian 450 sampai 1.500 mdpl.Di Jawa tanaman ini tumbuh liar, tinggi
tanaman dapat mencapai 42m dan mempunyai diameter batang 1 m. Tanaman ini
mempunyai nama yang berbeda pada setiap daerah, seperti di Palembang disebut
lamuran, di Jawa lerak dan di Jawa Barat sering disebut rerek.Kayunya sangat
ringan dan biasa digunakan sebagai papan cor, batang korek api dan kerajinan
dari kayu. Kulit batang dapat digunakan sebagai pembersih rambut, buahnya yang
bulat dapat dimanfaatkan sebagai pengganti sabun untuk mencuci berbagai macam
kain, biasa digunakan dalam industri batik karena tanaman ini buahnya
mengandung saponin.
Selain
sebagai pencuci kain batik di Jawa, biasa juga digunakan untuk mencuci
perhiasan yang terbuat dari logam mulia, sebagai pembersih muka guna
menghilangkan jerawat dan dapat digunakan sebagai obat penyakit kulit terutama
penyakit kudis. Dalam bidang pertanian dapat digunakan sebagai insektisida
(serangga) dan nematisida terutama cacing tanah.Biji yang bulat dapat digunakan
sebagai industri kerajinan tangan, banyak digunakan sebagai tasbih karena
warnanya hitam seperti kayu eboni.
4. ASAM LONDO (Pithecellobium
dulce)
Tanaman dengan
nama ilmiah Pithecellobium dulce ini juga akrab dengan sebutan
manila tamarind atau sweet inga. Asli dari Amerika dan sampai ke Indonesia
karena dibawah bangsa Portugis.
Asam londo
banyak tumbuh di dataran rendah. Dulu banyak dijumpai sebagai tumbuhan liar,
kni sudah banyak dimanfaatkan sebagai tanaman pelindung dan tanaman hias.
Tinggi tanaman antara 5-15 m. Tajuknya transparan, cabang-cabang yang ramping
memanjang sehingga tampak gemulai bila tertiup angin. Daunnya yang berukuran
kecil dan letaknya berpasangan itu semakin menambah daya tarik untuk ditanam di
sepanjang tepi jalan atau taman. Agar tajuknya lebih padat, tanaman ini harus
sering dipangkas.
Dibandingkan
asam jawa, buah asam londo kurang menarik. Bentuknya polong, panjang 6-12 cm,
berisi 1-10 biji berwarna hitam, dengan daging biji besar, berwarna putih dan
dapat dimakan.
No comments:
Post a Comment