Jamur
tiram merupakan salah satu produk unggulan dari sektor kehutanan, yang menjadi
primadona kelompok tani hutan. Jamur Tiram ini sudah banyak di budidayakan oleh
petani, melalui bimbingan dan pendampingan dari Penyuluh Kehutanan.
Media
pertumbuhan Jamur Tiram, berasal dari limbah industri pengolahan kayu sengon.
Serbuk gergaji ini di olah dan di modifikasi menjadi media tanam berupa BAGLOG.
Dari sinilah awal dari budidaya jamur Tiram.
Sebelum
memulai budi daya jamur tiram, alangkah baiknya simak dulu hal-hal teknis yang
berkaitan dengan seluk beluk jamur tiram, agar hasil yang di capai sesuai
dengan harapan dan impian kita.
Langkah
awal yang harus kita persiapkan adalah pembuatan media pertumbuhan jamur. Bahan
bahan yang di perlukan adalah Serbuk gergajian, bekatul dan kapur dolomit.
Untuk
memperoleh media yang baik, serbuk gergajian harus di ayak terlebih dahulu agar
di peroleh serbuk gergajian yang halus dan padat.
Komposisi
yang seimbang adalah sebagai berikut serbuk gergajian 100 kg di tambah dengan
bekatul sebanyak 15 Kg dan kapur dolomit adalah ½ kg. Bahan bahan tersebut
kemudian di aduk sampai rata dan campurkan air secukupnya. Sebagai kontrol
timbang adonan dalam baglog. Adonan yang baik beratnya 1,4 s/d 1,45 kg. Kalau lebih
dari timbangan tersebut berati kandungan air terlalu banyak dan sebaliknya
kalau kurang dari itu adonan perlu di tambahkan air.
Langkah
selanjutnya adalah pengomposan media dengan cara di tutup dengan terpal sampai
rapat. Proses pengomposan di lakukan 1-2 hari.
Setelah
proses pengomposan selesai, media di masukan ke dalam plastik transparan dengan
ukuran 18 x 35 cm. Dalam proses ini media harus benar benar padat dengan cara
di pukul pukul menggunakan botol.
Proses
sterilisasi bertujuan untuk membunuh bakteri bakteri dalam media, dengan cara
di kukus dalam wadah yang tertutup selama 8 – 10 jam dengan suhu di atas 100
derajat celsius.
Baglog
yang telah di kukus sebaiknya di diamkan dulu selama 1-2 hari sebelum di tanami
bibit jamur. Bibit jamur yang di gunakan sebaiknya bibit F2 agar jamur yang di
hasilkan bisa besar besar dan pertumbuhanya seragam. Adapun teknik penanaman
bibit jamur adalah sebagi berikut : https://youtu.be/_QhOm7Cnh8Y
Setelah
baglog di tanami bibit jamur , baglog di simpan dalam ruangan yang bersih dan
steril, tujuanya adalah untuk menumbuhkan miselium dalam baglog yang berwarna
putih. Pertahankan suhu di ruangan ini pada angka ± 20 0C – 25 0C dengan
kelembaban antara 70 % s/d 80 %. Proses inokulasi ini berlangsung selama 25 s/d
30 hari hingga media dalam baglog sudah berwarna putih, penuh dengan miselium
jamur.
Baglog
di pindahkan ke rumah kumbung setelah miselium tumbuh penuh pada baglog, baglog
di tata rapi dalam rak rak yang telah di buat, jangan lupa tutup baglog harus
di buka. sekali lagi pertahankan suhu di
ruangan ini pada kisaran 20 0C – 25 0C dengan kelembaban
antara 70 % s/d 80 %. Apabila ruangan suhunya lebih tinggi maka perlu di
lakukan penyemprotan menggunakan air bersih pada baglog dan pengocoran lantai
apabila lantai terbuat dari semen.
Jamur
tiram akan mulai tumbuh setelah 10 s/d 20 hari di dalam rumah kumbung, di
tandai dengan keluarnya jamur kecil kecil di ujung baglog. Pemanenan jamur
tiram di lakukan setelah jamur tumbuh maksimal. Tumbuhnya jamur tiram biasanya
tidak serempak, walaupun proses penanaman bibit bersama, ini di karenakan
perkembangan miselium pada media tidak sama, ini sangat menguntunkan pagi
petani sehingga proses pemanenan bisa di
lakukan setiap hari. Jamur akan tumbuh lagi pada baglog yang sama setelah
kurang lebih 25 – 30 hari. Begitu seterusnya.
Dalam
budidaya jamur tiram ketelitian kesabaran, keuletan petani sangat menentukan
tingkat keberhasilan dalam budidaya. Di samping itu kebersihan rumah kumbung
juga di perlukan agar jamur tiram terbebas dari serangan hama danbu penyakit yang mengganggu budidaya jamur Tiram.
Demikian
teknis budidaya jamur tiram yang di laukan oleh asosiasi petani jamur di kecamatan talun kabupaten Pekalongan. Semoga
bermanfaat.
excellent info can i have the contact addresses with mail from pak khairudin thanks
ReplyDeletesteve
okaieurope@t-online.de