PERBANYAKAN TANAMAN
DENGAN CARA SAMBUNGAN (GRAFTING)
Grafting
adalah salah satu
teknik perbanyakan vegetatif menyambungkan batang bawah dan batang atas dari
tanaman yang berbeda sedemikian rupa sehingga tercapai persenyawaan, kombinasi
ini akan terus tumbuh membentuk tanaman baru.
Grafting ini bukanlah sekedar pekerjaan
menyisipkan dan menggabungkan suatu bagian tanaman, seperti cabang, tunas atau
akar pada tanaman yang lain. Melainkan sudah merupakan suatu seni yang sudah
lama dikenal dan banyak variasinya. Sharock’s (1672) dalam Wudianto (2002)
menyatakan bahwa seni grafting ini telah digemari sejak dua abad yang
lalu, yaitu sekitar abad ke-15 dia menggambarkan betapa pelik dan banyaknya
ragam dari seni grafting ini.
grafting ini digolongkan menjadi tiga golongan
besar, yaitu :
1.
Bud-grafting atau
budding, yang kita kenal dengan istilah okulasi
2.
Scion grafting,
lebih populer dengan grafting saja, yaitu sambung pucuk atau enten
3.
Grafting by approach
atau inarching, yaitu cara menyambung tanaman sehingga batang atas
dan batang bawah masih berhubungan dengan akarnya masing-masing
Penyambungan
disini berarti penyatuan antara batang atas (sepotong cabang dengan dua atau
tiga tunas vegetatif) dengan batang bawah yang sehingga gabungan ini
bersama-sama membentuk individu yang baru.
Batang bawah sering juga disebut stock
atau root stock atau bahasa belandanya onder stam. Ciri dari
batang ini adalah batang masih dilengkapi dengan akar, sedangkan batang atas
yang disambungkan sering disebut entris atau scion. Batang atas dapat
berupa potongan batang atau bisa juga cabang pohon induk, kadang-kadang untuk
penyambungan ini memerlukan batang perantara (Inter-Stock). Agar batang
atas dan batang bawah bisa terus merupakan perpaduan yang kekal, maka sebaiknya
dipilih batang atas dan batang bawah yang masih mempunyai hubungan keluarga
dekat. Hal demikian tidak selamanya benar, klasifikasi botani biasanya hanya
berdasarkan sifat-sifat reproduksinya, sedangkan penyambungan justru yang
dipertimbangkan adanya persamaan sifat-sifat vegetatif tanaman.
Keuntungan dan Kerugian Perbanyakan Tanaman Secara Grafting
adalah :
1. Keuntungan
a. Mengekalkan sifat-sifat klon yang
tidak dapat dilakukan pada pembiakan vegetatif lainnya seperti stek, cangkok
dan lain-lainnya.
b. Bisa memperoleh tanaman yang kuat
karena batang bawahnya tahan terhadap keadaan tanah yang tidak menguntungkan,
temperatur yang rendah, atau gangguan lain yang terdapat di dalam tanah.
c. Memperbaiki jenis-jenis tanaman
yang telah tumbuh, sehingga jenis yang tidak di inginkan diubah dengan jenis
yang dikehendaki.
d. Dapat
mempercepat berbuahnya tanaman (untuk tanaman buah-buahan) dan mempercepat
pertumbuhan pohon dan kelurusan batang (jika tanaman kehutanan).
2. Kerugian
a. Bagi tanaman kehutanan,
kemungkinan jika pohon sudah besar gampang patah jika ditiup angin kencang
b. Tingkat
keberhasilannya rendah jika tidak cocok antara scion dan rootstock
Sebelum
melaksanakan kegiatan grafting ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
diantaranya adalah :
A. Batang bawah (rootstock) harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
1.
Mempunyai
daya adaptasi seluas mungkin, artinya tanaman itu kompatibel dengan berbagai
varietas. Bahkan bila perlu juga kompatibel dengan berbagai jenis dalam satu
genus, yang dimaksud kompatibel disini adalah kemampuan dua tanaman untuk
membentuk sambungan (buding atau grafting) dengan baik dan
sambungan dua tanaman ini mampu tumbuh dengan baik.
2.
Mempunyai
perakaran yang kuat dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit yang ada
didalam tanah.
3.
Kecepatan
tumbuhnya sesuai dengan batang atas yang digunakan, dengan demikian diharapkan
batang bawah ini mampu hidup bersama dengan batang atas.
4.
Tidak
mempunyai pengaruh pada batang atas, baik dalam kualitas maupun kuantitas buah
(tanaman buah-buahan) atau kayu (tanaman kehutanan) pada tanaman yang terbentuk
sebagai hasil sambungan.
5.
Mempunyai
batang yang kuat dan kokoh.
B. Batang atas (Scion)
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1.
Cabang
dari pohon yang kuat, pertumbuhannya normal dan bebas dari serangan hama dan
penyakit.
2.
Bentuk
cabang lurus, diameternya disesuaikan dengan batang bawah, yaitu sama atau
lebih kecil dari diameter batang bawah. Diameter paling besar ± 1 cm.
3.
Cabang
dari pohon induk yang sifatnya benar-benar seperti yang dikehendaki, misalnya
berbuah lebat dan berkualitas tinggi (untuk tanaman buah-buahan) berbatang
lurus, batang bulat, pertumbuhan diameter cepat (jika jenis tanaman kehutanan).
4.
Bisa
menyesuaikan diri dengan batang bawah sehingga sambungan kompatibel.
C.
Pengumpulan Scion
1.
Pengumpulan
sebaiknya berasal dari pohon yang muda dan sehat, yang sifatnya benar-benar
seperti yang dikehendaki.
2.
Pilih
cabang muda yang mempunyai beberapa mata tunas yang dorman, lurus, diameternya
disesuaikan dengan batang bawahnya (rootstock) yang umum digunakan
berdiameter ± 1 cm.
3.
Hindari
cabang-cabang yang mungkin mempunyai tunas yang mutan.(Anonim, 1993).
4.
Pilih cabang yang bebas dari penyakit yang
berat dan kerusakan berat karena serangan hama.
5.
Usahakan
pengambilan scion pada pagi hari sebelum tengah hari.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan :
1.
Scion yang dijadikan bahan sambungan tersebut tidak cacat dan masih
dalam keadaan segar, tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda dan berbatang
bulat.
2.
Grafting tidak terkena secara langsung terik matahari maupun air hujan.
3.
Bagian sambungan kambium
harus menempel seerat mungkin, paling tidak salah satu dari bagiannya.
4.
Pisau dan gunting yang
digunakan untuk kegiatan sambungan ini yang tajam dan tidak berkarat agar
sambungan tidak terinfeksi oleh penyakit.
5.
Dikerjakan dengan secepat
mungkin, dengan kerusakan minimum pada kambium, dan diusahakan penyayatan pada scion
jangan sampai berulang-ulang.
6.
Usahakan untuk menjaga
bagian yang terluka, baik pada scion maupun pada rootstock agar
tetap dalam keadaan lembab.
7.
Bagian sambungan harus
dijaga dari kekeringan sampai beberapa minggu setelah penyambungan.
G.
Pemeliharaan setelah penyambungan
1.
Setelah scion mengeluarkan
tunas dengan ketinggian tunas ± 3 cm plastik yang mengkerudungi grafting dibuka
dengan cara menggunting sudut plastik sedikit demi sedikit supaya tunas yang
baru tumbuh tersebut tidak kepanasan, sampai tunas itu kuat terhadap terik
matahari.
2.
Usahakan rootstock dalam
kondisi lembab, jangan sampai kekeringan dengan menyiram bila rootstock kering.
3.
Lepaskan pita pengikat
sambungan pada saat sambungan telah bertunas dan telah bersatu antara kambium
batang bawah dengan kambium batang atas.
4.
Hilangkan tunas-tunas yang
tumbuh pada rootstocknya sehingga makanan dan energi bisa terfokus untuk
keberhasilan penyambungan.
5.
Sangga tanaman sambungan
jika tanaman tersebut tidak cukup kuat untuk menyangga dirinya sendiri.
AYO Bergabung Bersama AJOQQ | Menawarkan Berbagai Jenis Permainan Menarik.
ReplyDelete1 ID untuk 8 Permainan Poker, Domino, Capsa Susun, BandarQ, AduQ, Bandar Poker, Sakong, Bandar66 ( NEW GAME!! )
Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!!
- Bonus Cashback 0.3%. Dibagikan Setiap hari SENIN
- Bonus referral 20% SELAMANYA
- Minimal Deposit dan Withdraw hanya 15 rb Proses Aman & cepat
- 100% murni Player vs Player ( NO ROBOT )
Pin BB: 58cd292c
website : www.ajoqq.org