TANAMAN
BUAH UNTUK KONSERVASI TANAH
MANGGIS
(Garcinia mangostana L.) pada umumnya dikenal sebagai tanaman budidaya,
walaupun kadang ada laporan mengenai spesies liarnya yang berada di Malaysia.
Jenis ini mirip sekali denganGarcinia hombroniana Pierre (Kepulauan Nikobar) dan dengan G. malaccensis T. Anderson,
yang berasal dari Malaysia. Manggis diduga merupakan hasil silangan
alotetraploid dari kedua jenis tersebut.
Asal-usul
manggis diduga berasal dari Asia Tenggara, mungkin dari Indonesia (Pulau
Kalimantan). Tanaman manggis menyebar ke timur sampai ke Papua Nugini dan
Kepulauan Mindanau (Filipina), dan ke utara melalui Semenanjung Malaysia
menyebar terus ke Thailand bagian selatan, Myanmar, Vietnam, dan Kamboja.
Tanaman manggis telah dikenal oleh para peneliti dari Barat sejak awal tahun
1631. Tanaman ini dijumpai tumbuh liar pada kisaran jenis tanah dan lokasi yang
cukup luas.
Penanaman
pada skala yang lebih luas terjadi
secara bersamaan dengan meluasnya permukiman pada awal penyebaran penduduk Asia
Tenggara. Para pelancong, penjelajah, atau kolektor tanaman Eropa terdahulu
seperti Mjobery (Swedia), Fairchild (Inggris), Laurent Garcin (Perancis), dan
Popenoe (Amerika) telah mendiskripsikan tanaman manggis. Hanya dalam dua abad
terakhir tanaman manggis tersebar ke negara-negara tropik lainnya, seperti
Srilangka, India bagian selatan, Amerika Tengah, Brazil, dan Queesland
(Australia). Penamaan ilmiah Garcinia
mangostana kepada manggis
diberikan sesuai dengan nama penjelajah dari Perancis yang bernama Laurent
Garcin (1683–1751) dan telah dibudidayakan untuk waktu yang lama di berbagai
tempat di daerah tropik basah.
Pada
awalnya dikenal dengan nama Mangostana
Garcinia Gaertner, termasuk ke dalam famili Guttiferae yang memiliki 35 genera
dan lebih dari 800 spesies yang berasal dari daerah tropik. Di antaranya
sembilan genera dengan spesies yang merupakan pohon buah-buahan. Lima genera
dengan sekitar 50 spesies dari famili ini berasal di kawasan Asia Tenggara.
Garcinia dianggap satu tipe genus dalam famili ini yang juga termasuk Mammea.
Mammea merupakan genus dengan yang mempunyai nilai ekonomi penting yang dikenal
dengan mammy apple atau mammy, M. Americana. Menurut Cox
(1976), genus Garcinia merupakan genus yang terbesar (lebih dari 400 spesies),
40 spesies dapat dimakan dan banyak dijumpai di Pulau Kalimantan.
Di
Asia Tenggara, manggis dikenal dengan banyak nama, seperti manggis di Indonesia
dan Malaysia, kadang dikenal nama setor,
mesetor, atau sementah di Malaysia, manggustan atau manggis di Filipina,mongkhul di Kamboja, mangkhud di Laos, dodol atau mangkhut di Thailand, dan cay mang cut di Vietnam, mangustai di Tamil. Di Prancis disebut mangostanaier, mangouste, atau mangostier, di Spanyol disebut mangostan, di Jerman mangostane, di Belanda mangoestan atau manggis,
sedangkan di Portugis dikenal dengan mangosta atau mangusta.
Manggis
merupakan salah satu tanaman buah tropika yang pertumbuhannya paling lambat,
tetapi umurnya juga paling panjang. Tanaman yang berasal dari biji umumnya
membutuhkan 10 – 15 tahun untuk mulai berbuah. Tingginya mencapai 10 – 25 meter
dengan ukuran kanopi sedang serta tajuk yang rindang berbentuk piramida.
Diameter batang 25 – 35 cm dan kulit batang kayu biasanya berwarna cokelat
gelap atau hampir hitam, kasar dan cenderung mengkelupas. Getah manggis
berwarna kuning (getah kuning) atau resin ada pada semua jaringan utama
tanaman.
Sistem
perakaran pada manggis mudah patah, lambat tumbuh, dan mudah terganggu karena
tidak dijumpai akar rambut pada akar utama maupun akar lateral. Bukti ini
memberikan indikasi yang kuat bahwa awal mulanya akar memiliki sifat yang sama
dengan akar dari benih yang ditumbuhkan di dalam kultur air, tetapi kurang
dapat berfungsi jika ditumbuhkan dalam medium pot yang padat.
Letak
daun berhadapan, merupakan daun sederhana dengan tangkai daun pendek yang
berhubungan dengan tunas, panjang tangkai daun 1,5 – 2 cm dengan helaian daun
berbentuk bulat telur, bulat panjang atau elip dengan panjang 15 – 25 cm x
lebar 7 – 13 cm mengkilap, tebal dan kaku, ujung daun meruncing (acuminate)
dan licin (glabrous).
Daun-daun
dapat bertahan sampai beberapa tahun dengan daun-daun baru pada hampir semua
cabang yang dihasilkan dari trubus-trubus baru yang terjadi satu atau dua kali
setahun. Daun-daun baru berwarna agak merah muda yang dapat berubah menjadi
hijau cerah, tetapi perubahan warna ini hanya terjadi dalam periode yang
singkat dan segera menjadi hijau gelap setelah daun-daun menjadi dewasa.
Bunganya
bersifat uniseksual dioecious (berumah dua), akan tetapi hanya bunga
betina yang dapat dijumpai, sedangkan bunga jantan tidak berkembang sempurna (rudimenter},
yaitu tumbuh kecil kemudian mengering dan tidak dapat berfungsi. Bunga betina
terdapat pada pucuk ranting muda dengan diameter 5 – 6 cm, pedikelnya pendek,
tebal dan panjang 1,8 – 2 cm terletak pada dasar bunga.
Bunga
memiliki empat sepal dan empat petal dengan tangkai bunga pendek dan tebal
berwarna merah kekuning-kuningan. Bunganya tidak tahan lama membuka pada sore
hari dan petalnya segera jatuh setelah itu.
Buah
manggis dihasilkan secara partenogenesis (tanpa penyerbukan). Buah partenokarpi
biasanya berbentuk bundar, berdaging lunak saat hampir masak, pipih pada bagian
dasarnya dimana bagian bawahnya terdapat petal yang tebal dan rongga-rongga stigma,
sisa rongga stigma ini tetap tinggal pada ujung buahnya. Buah berbentuk bulat
atau agak pipih dan relatif kecil dengan diameter 3,5-8 cm. Berat buah
bervariasi 75 – 150 g tergantung pada umur pohon dan daerah geografisnya. Kulit
buah mengandung getah kuning yang terasa pahit.
Jika
buah muda dilukai maka getah kuning akan menetes keluar. Kulit buah tebalnya
0,8–1 cm berwarna keungu-unguan biasanya mengandung cairan kekuning-kuningan
yang rasanya pahit dan kulit buahnya mengandung tanin dan senyawa berbentuk
kristal yang disebut mangostin. Pada buah yang matang struktur kulit yang keras
merupakan pelindung yang sangat baik bagi daging buah yang lembut dan dapat
dimakan serta memudahkan pengepakan dan pengangkutan.
Buah
manggis mengandung 2–3 biji yang berkembang sempurna. Segmen-segmen umumnya
berukuran tidak sama dan biasanya 1 –2 segmen besar yang mengandung biji.
Daging buah yang mudah dipisahkan dari kulit buah terdiri dari sari buah, agak
asam, rasanya enak dan sedikit beraroma. Biji-biji besar berbentuk pipih
berwarna ungu gelap atau cokelat tertutup oleh serat lunak yang menyebar sampai
kedalam daging buah.
Biji
manggis merupakan biji apomik yang terbentuk dari sel-sel nuselus pada buah
partenokarpi. Biji berwarna coklat dengan panjang 2 – 2,5 cm, lebar 1,5 – 2,0
cm dan tebalnya antara 0,7 – 1,2 cm. Biji diselimuti oleh aril yang berwarna
putih, empuk dan mengandung sari buah dengan aril yang transfaran. Penampakan
embrio tidak jelas mengenai lokasi plumula dan radikel, dari pemeriksaan
menunjukkan kemungkinan adanya perluasan titik tumbuh di sepanjang biji. Berat
biji bervariasi antara 0,1 – 2,2 gram dengan rata-rata 1,0 – 1,6 gram.***
No comments:
Post a Comment