Tuesday, February 5, 2019

PENGEMBANGAN SAPI MENTAL DI KABUPATEN BATANG.


PENGEMBANGAN SAPI MENTAL DI KABUPATEN BATANG.
            Peningkatan ekonomi masyarakat dan pertambahan penduduk disertai dengan peningkatan kesadaran tentang nilai-nilai gizi, menyebabkan peningkatan permintaan akan produk asal ternak meningkat dengan sangat pesat. Namun, peningkatan konsumsi protein hewani yang membaik ini belum dapat diantisipasi dengan suplai protein asal ternak yang memadai. Pada kenyataannya sumber daging di Indonesia berasal dari daging ayam (62%), daging sapi dan kerbau (25%), dan sisanya berasal dari aneka ternak lainnya (Bamualim et al. 2007). Suplai protein asal ternak terutama daging sapi yang dihasilkan secara domestik belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat, sehingga kebijakan impor daging dan sapi hidup masih diberlakukan. Kebutuhan konsumsi daging masyarakat Indonesia baru mencapai 6,5 kg/kapita/tahun, yang berasal dari daging sapi hanya sebesar 1,7 kg/kapita/tahun (Ditjennak 2009).
Upaya pengembangan sapi potong telah lama dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Batang, Kebijakan tersebut yaitu ekstensifikasi dan intensifikasi. Pengembangan sapi potong secara ekstensifikasi menitikberatkan pada peningkatan populasi ternak yang didukung oleh pengadaan dan peningkatan mutu bibit, penanggulangan penyakit, penyuluhan dan pembinaan usaha, bantuan perkreditan, pengadaan dan peningkatan mutu pakan, dan pemasaran. Penyuluhan dan pembinaan terhadap petani-peternak dilakukan untuk mengubah cara beternak dari pola tradisional menjadi usaha ternak komersial dengan menerapkan cara-cara zooteknik yang baik. ini telah di lakukan oleh Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Batang ( BP2KP ).
Di Kabupaten Batang, Sampai dengan sekarang telah banyak bermunculan kelompok kelompok Tani Ternak Sapi. Yang tersebar hampir di semua kecamatan. Pada mulanya petani memlihara sapi jenis lokal yaitu jenis Peranakan Ongole (PO). Sejak tahun sembilan puluhan pemerintah kabupaten Batang melalui Dinas Peternkan telah meluncurkan Program IB ( inseminasi buatan ) yaitu teknik perkawinan secara buatan dengan memasukan semen ( sperma yang telah dibekukan ) kedalam organ reproduksi sapi betina. Semen yang di masukan adalah semen yang berasal dari sapi Simental.
Sapi simmental biasa ditemui dengan warna bulu coklat kemerahan seperti merah bata sedangkan dibagian muka dan lutut kebawah Serta Ujung ekor ber warna putih. Di indonesia sendiri sapi telah populer dan telah banyak  dikembangkan oleh para peternak sapi, karena jenis sapi Simetal memang memiliki banyak keunggulan bila dibandingkan dengan sapi lokal indonesia, sapi metal jantan dewasanya Mampu mencapai berat badan 1 Ton 150 kg sedang Betina dewasanya 800 kg.
Melihat fisik sapi simetal tersebut minat serta animo peternak sapi untuk memilikinya sangat tinggi. Karena sapi simental ini mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi di bandingkan dengan sapi lokal. untuk memperoleh keturunan Sapi Simental yang baik, maka kita wajib mengetahui ciri ciri sapi betina sebagai indukan. Seperti apa sih cirinya ?
Nah ..... setelah memperoleh indukan Sapi Simental atau sapi lokal Yang baik,  langkah selanjutnya adalah petani harus menghubungi petugas IB yang di masing masing kecamatan sudah tersedia. Atau dapat menghubungi penyuluh atau Mantri ternak setempat. Sebelum pelaksanaan IB, kenali dulu sapi yang sudah memasuki masa birahi dengan ciri sebagai berikut : ............................
Perlu pemirsa ketahui, banyak kelompok kelompok yang berhasil dalam pelaksanaan IB sapi. Di antaranya adalah desa Wanar kecamatan Tersono kabupaten Batang. Di desa ini pengembangan sapi potong Simental telah berkembang pesat. Berkat bimbingan dari penyuluh dan Mantri ternak,  di dukuh .........desa Wanar terdapat 125 KK, dari 125 KK telah di pelihara sapi Keturunan Sapi Simental sebanyak Kurang lebih 300 Ekor atau rata rata kepemilikan 1 – 3 ekor per keluarga. Bahkan di dukuh ini telah mampu menjual anakan sapi Simental kurang lebih 70 s/d 100 ekor per tahun. Sungguh prestasi yang patut di banggakan.
Anakan sapi yang tersedia di desa Wanar bervariasi dari anakan F1, F2, bahakan sudah ada anakan dari keturunan F3 maupun F4. Harganya pun bervariasi, anakan yang berumur 3 bulan dapat di hargai 5 juta sampai 9 juta rupiah tergantung dari kondisi anakan tersebut.
Di samping itu di desa Wanar juga telah berdiri balai Inseminasi Buatan dengan petugas IB yaang stanby setiap hari. Keberhasilan ini karena di didukung oleh sumberdaya manusia yang trampil dan tlaten. Keberhasilan ternak sapi harus di dukung dengan keberadaan pakan ternak yang memadai. Pakan ternak bisa di ambil dari rumput rumput liar yang berada di kebun mereka, atau juga petani menyediakan lahan khusus yang di tanami rumput gajah maupun king gres.
Untuk menjaga kesehatan ternak, perlu pemeriksaan kesehatan secara rutin yang dilakukan oleh petugas peternakan. Pemeriksaan rutin meliputi penyakit Cacing, Penyakit kembung dan penyakit lainya. Pemeriksaan ini dengan cara mengambil sampel kotoran sapi, kemudian di periksa di laboratorium dan hasilnya dapat di sampaikan kepada petani. Disamping pemeriksaan terhadap penyakit, sapi juga perlu di berikan vitamin b Complek dengan tujuan untuk menjaga stamina sapi. Vitamin ini di berikan melalui suntikan.
Kandang sapi merupakan tempat tinggal Sapi setiap hari. Untuk itu kandang sapi harus selalu bersih agar kesehatan sapi dapat terjamin. Kandang perlu di bersihkan dari kotoran sapi, pembersihan kandang di lakukan setiap hari. Prinsipnya semakin kandang itu bersih maka kesehatan sapi akan terjamin.
Setelah indukan dilakukan proses inseminasi buatan dan dinyatakan bunting, yang perlu dilakukan petani adalah pemeliharaan sapi buntung. Meliputi pemberian hijauan makanan ternak, pemberian makanan tambahan berupa bekatul, kosentrat, dan juga pemberian tetes tebu. Tetes tebu di berikan minimal 1 minggu sekali tujuannya menguatkan tenaga sapi. Di samping itu pada sapi bunting, juga perlu tambahan vitamin B Komplek, agar sapi senantiasa sehat selama bunting.
Setelah sembilan bulan dua belas hari masa bunting, tiba waktunya sapi beranak. Saat seperti inilah yang ditunggu peternak, rejeki datang. coba bayangkan anakan sapi Simental F1 pada umur 3 bulan ( istilahnya pedot susu )  sudah laku dijual dengan harga antara 5 s/d 9 juta rupiah, tergantung fisik anakan tersebut. Semakin bagus tentunya harganya semakin tinggi. Dari anakan sapi simental ini merupakan penghasilan pokok peternak sapi di desa wanar kecamatan tersono. Untuk membiayai anak sekolah dan juga kebutuhan lainya. Anda berminat ........ silahkan belajar lebih detil di desa wanar atau hubungi penyuluh terdekat. Atau hubungi badan pelaksana penyuluhan dan ketahanan pangan kabupaten Batang.
Ternak sapi mempunyai peran yang cukup penting bagi petani sebagai penghasil pupuk kandang, tenaga pengolah lahan, pemanfaat limbah pertanian dan sebagai sumber pendapatan. Ternak merupakan salah satu sumber protein hewani masyarakat, mempunyai prospek yang cerah dan menjanjikan untuk dikembangkan. Selain itu, ternak dapat menjadi sumber pendapatan petani ternak, lapangan kerja, tenaga kerja dan sumber devisa yang potensial serta perbaikan kualitas tanah.

1 comment:

  1. AYO Bergabung Bersama AJOQQ | Menawarkan Berbagai Jenis Permainan Menarik.
    1 ID untuk 8 Permainan Poker, Domino, Capsa Susun, BandarQ, AduQ, Bandar Poker, Sakong, Bandar66 ( NEW GAME!! )
    Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!!
    - Bonus Cashback 0.3%. Dibagikan Setiap hari SENIN
    - Bonus referral 20% SELAMANYA
    - Minimal Deposit dan Withdraw hanya 15 rb Proses Aman & cepat
    - 100% murni Player vs Player ( NO ROBOT )
    Pin BB: 58cd292c
    website : www.ajoqq.org

    ReplyDelete