Thursday, October 13, 2016

PEMBIAKAN SECARA GENERATIF TANAMAN

Pembiakan Secara Generatif
Pengertian dan definisi Perkembangbiakan Generatif.  Perkembangbiakan generatif di sebut juga dengan istilah reproduksi generatif. Perkembangbiakan generatif adalahperkembangbiakan tumbuhan secara kawin atau seksual. Pada proses perkembangbiakan generatif ini dibutuhkan alat kelamin jantan dan alat kelamin betina. Perkembangbiakan secara generatif dapat terjadi pada tumbuhan ataupun hewan. Selama mereka memiliki alat kelamin, maka tumbuhan tersebut dapat berkembangbiak secara generatif, kecuali ada kelainan-kelainan tertentu yang menyebabkan alat-alat kelamin tersebut tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Perkembangbiakan secara generatif ditandai dengan adanya pembuahan. Pembuahan adalah peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina yang kemudian menghasilkan zigot. Zigot berkembang menjadi individu baru. Proses pembuahan pada hewan dan tumbuhan adalah berbeda. Pembuahan pada hewan adalah proses peleburan antara sel telur (sel kelamin betina) dan sel sperma (sel kelamin jantan). Pembuahan pada tumbuhan adalah proses dari peleburan benang sari (sel kelamin jantan) dan putik (sel kelamin betina). Karena adanya proses pembuahan makan Perkembangbiakan secara generatifmenghasilkan individu yang memiliki perpaduan sifat-sifat dari kedua induknya. Berikut ini adalah pengertian cara perkembangbiakan pada hewan dan tumbuhan secara generatif.
Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan didahului dengan peristiwa penyerbukan, kemudian diiringi peristiwa pembuahan. Penyerbukan adalah peristiwa sampainya serbuk sari ke kepala putik. Penyerbukan dapat terjadi secara alami maupun dengan bantuan manusia dan binatang. Setelah terjadi penyerbukan maka berlangsunglah proses pembuahan.
Keunggulan pembiakan secara generatif adalah sistem perakarannya yang kuat. Tanaman yang ditanam berasal dari biji sering digunakan sebagai batang bawah untuk okulasi maupun penyambungan. Selain itu karena sistem perakarannya kuat tanaman yang berasal dari pembiakan generatif sering digunakan sebagai tanaman penghijauan di lahan kritis untuk konservasi lahan.
Bahan  tanam hasil pembiakan secara generatif adalah berupa biji (benih). Benih yang berukuran lebih kecil dibandingkan dengan tanaman induknya sehingga dapat dihasilkan dalam jumlah yang besar. Ukuran biji yang kecil juga dapat memberikan kesempatan untuk penyebaran yang lebih jauh.
Tanaman hasil pembiakan generatif akan mempunyai sifat yang berbeda dengan kedua induknya karena merupakan  perpaduan dari kedua induknya sehingga menimbulkan variasi-variasi baru baik secara fenotipe maupun genotipe
Kegiatan budidaya tanaman sayuran dan beberapa jenis tanaman buah semusim seperti Semangka dan melon, tetap menggunakan biji yang berasal dari perbanyakan secara generatif tetapi bibit yang digunakan berupa bibit/benih unggul  atau benih varietas hibrid yang berkualitas baik. Pembiakan generatif juga bisa digunakan untuk menghasilkan jenis buah yang tidak memiliki biji, biasanya tanaman buah yang diciptakan tanpa biji berasal dari buah yang memiliki biji banyak seperti semangka dan melon.
Adanya varietas hibrida merupakan salah satu hasil pembiakan secara generatif. Dengan cara menyilangkan beberapa varietas yang dianggap unggul.
Tanaman transgenik juga merupakan hasil dari pembiakan generatif yang mana dalam pembuatannya disusupkan gen bakteri dengan cara merendam biji tanaman dalam larutan kimia yang mengandung bakteri atau gen tertentu.
Tanaman hasil pembiakan secara generatif biasanya mempuyai daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungannya, selain itu tanaman hasil pembiakan generatif mempunyai umur produktif yang lebih lama dibandingkan dengan tanaman hasil pembiakan secara vegetatif.
Sedang kelemahan dari pembiakan generatif yaitu sifat biji yang dihasilkan sering menyimpang dari sifat pohon induknya. Jika biji tersebut ditanam, dari ratusan atau ribuan biji yang berasal dari satu pohon induk yang sama akan menghasilkan banyak tanaman baru dengan sifat yang beragam.
Pertumbuhan vegetatif tanaman hasil perbanyakan secara generatif relatif lambat karena di awal pertumbuhannya makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesa lebih banyak digunakan untuk membentuk batang dan tajuk tanaman. Akibatnya tanaman memerlukan waktu yang lama untuk berbunga dan berbuah. Sebagai contoh tanaman klengkeng, mangga, rambutan, durian dan duku baru  berbuah setelah berumur 8 tahun.
Kelebihan dan kekurangan berikut :
  1. Kelebihan:
a.         Tanaman bisa diperoleh dengan mudah dan cepat.
b.         Tanaman yang dihasilkan memiliki perakaran yang kuat, karena tanaman yang dihasilkan dari biji memiliki akar yang kuat, terutama tanaman keras.
c.         Memiliki keragaman genetik yang digunakan untuk pemuliaan tanaman.
d.        Tahan penyakit yang berasal dari tanah.
e.         Varietas-varietas baru dapat dengan mudah diperoleh dengan jalan menyilangkan.
  1.  Kekurangan:
a.         Tanaman baru yang dihasilkan belum tentu memiliki sifat yang yang sama seperti induknya.
b.         Varietas baru yang muncul belum tentu baik.
c.         Waktu berbuah lebih lama.

d.        Kualitas tanaman baru akan diketahui ketika tanaman telah berbuah.

No comments:

Post a Comment