Wednesday, April 20, 2016

TEKNIK PENGENDALIAN KARAT FURU PADA TANAMAN SENGON

PENGENDALIAN PENYAKIT KARAT TUMOR ( Rust gall )

PADA TANAMAN SENGON ( Paraserianthes falcataria )


Sengon merupakan Tanaman yang paling digemari petani  hutan Rakyar, terutama di wilayah pulau  Jawa. Selain mempunyai nilai ekonomi tinggi dan relatif stabil, sengon dinilai mudah tumbuh dan tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk siap dipanen. Namun demikian, dalam Budidaya Tanaman segon ada beberapa hama dan penyakit yang menyerang tanaman. Hama tanaman ini kalau tidak di kendalikan maka akan merugikan petani. Karena hama penyakit ini dapat mengganggu pertumbuhan tanaman sengon. Dan bahkan dalam serangan yang sporadis dapat menimbulkan kematian tanaman.
Salah satu penyakit yang menyerang tanaman sengon adalah Penyakit Karat Tumor.
Penyebab penyakit karat tumor pada sengon adalah jenis fungi Uromycladium tepperianum . jenis fungi ini masuk dalam divisio Basidiomycota, kelas Urediniomycetes, ordo Uredinales, famili Pileolariaceae . Ordo Uredinales umumnya dianggap parasit obligat ( hanya dapat tumbuh dan berkembang biak pada jaringan hidup ). Ciri khas ordo Uredinales adalah dapat membentuk 5 macam spora yang terdiri dari permogonium (piknium) menghasilkan spora yang disebut spermatium ( pikniospora ), Aesium menghasilkan aesiospora, uredium menghasilkan urediospora, telium menghasilkan teliospora dan promiselium ( basidium ) menghasilkan sporidium ( basidiopsora ).

 

 
Penyakit karat tumor pada cabang dan batang utama tanaman sengon

Gejala yang khas dari serangan penyakit karat tumor pada sengon, yaitu adanya gejala hiperplasia ( pertumbuhan lebih ) pada bagian tumbuhan yang terserang. Gejala penyakit diawali dengan adanya pembengkakan lokal ( tumefaksi ) di bagian tanaman yang terserang ( daun, cabang, dan batang ). Lama kelamaan pembengkakkan berubah menjadi benjolan - benjolan yang kemudian menjadi bintil - bintil kecil atau disebut tumor ( gall ), tumor yang timbul mempunyai bentuk bervariasi mulai bulat sampai tidak beraturan dengan diameter mulai dari beberapa milimeter sampai lebih besar dari 10 cm. Tumor tersebut dapat berkelompok atau menyebar pada bagian yang terserang. Tumor yang masih muda berwarna hijau kecoklat - coklatan muda yang diselimuti oleh lapisan seperti tepung berwarna agak kemerah - merahan yang merupakan kumpulan dari sporanya, sedangkan tumor yang tua berwarna coklat kemerah - merahan sampai hitam dan biasanya tumor sudah keropos berlobang serta digunakan sebagai sarang semut / serangga. Apabila yang terserang penyakit bagian tangkai daun majemuk atau tajuk maka bagian tersebut agak membengkok karena adanya penebalan dan pembengkakan kemudian tajuk daun menggulung berubah bentuk ( malformasi ) tanpa daun lagi. Jika tanaman mengalami serangan yang parah, maka seluruh bagian tanaman dipenuhi oleh tumor, kemudian daun mengering mengalami kerontokan, diikuti oleh batang dan cabang pohon dan akhirnya tanaman mati.
Metode Pengendalian Penyakit
Ada beberapa cara untuk mengendalikan penyebaran penyakit karat tumor antara lain penemprotan dengan pelaburan bubur belerang, pestisida nabati dan yang terbaru adalah pengolesan dengan menggunakan ter.
1.     Bubur Belerang
o    Larutan / bubur garam : 5 kg kapur + 0,5 kg garam  + air 5-10 liter diaduk-aduk sampai rata. Bagian tanaman yang terserang dibersihkan dari gallnya, kemudian disemprot / dioles dengan larutan / bubur garam.
o    Larutan / bubur belerang : 1 kg kapur + 1 kg belerang + air 10-20 liter  diaduk-aduk sampai rata. Bagian tanaman yang terserang dibersihkan dari gallnya, kemudian bagian tersebut disemprot / dioles larutan / bubur belerang.

2.     Pestisida Nabati
Yaitu suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari alam misalnya tumbuhan. Pestisida nabati merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan hama tanpa bahan kimia. Selain itu penggunaan pestisida ini dapat meminimalkan biaya yang dikeluarkan karena sudah tersedia di alam sekitar kita. Penggunaan pestisida nabati juga digunakan untuk meminimalisir penggunaan bahan kimia yang dapat merusak lingkungan. Bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan untuk pestisida nabati ada pada tanaman-tanaman famili Meliaceae (misalnya mimba), Annonaceae (misalnya sirsak), Rutaceae, Asteraceae, Labiateae dan Canellaceae. Adapun bahan yang akan kita gunakan adalah : Gadung, picung, akar tuba (oyot jenu ), Kulit sengon jawa, daun suren, mindi, daun sirsak, klirisidi ( gamal ), tembakau dan bambu apus.
Pembuatan :
·           Gadung dan tunas bambu apus di parut
·           Bahan lainnya di tumbuk sampai halus.
·           Dicampur dalam satu wadah dan diaduk sampai rata
·           Tutup wadah tersebut selama 25 hari, dan disaring 2 kali.
Aplikasi :
Dosis yang digunakan adalah 10 – 15 cc untuk 1 liter air. Penyemprotan pertama dilakukan setiap 2 minggu sekali apabila serangan sangat parah, dan bisa dikurangi intensitasnya sampai 2 bulan sekali apabila serangan sudah bisa ditanggulangi.
3.     Ter
Ter adalah material berwarna coklat atau hitam berbentuk cair atau semi padat, dengan unsur utama bitumen sebagai hasil kondensat dalam destilasi destruktif dari batubara, minyak bumi atau material organik lainnya.
Fungsi utama dari ter adalah untuk menutup luka pada tanaman. Menurut hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa UGM Yogyakarta Ter efektif menekan 100% munculnya kembali gejala tumor selama 1 bulan. Setelah 6 bulan tidak dilabur ter, intensitas tumor yang muncul sebesar 32,13% (efektivitas ter menurun sebesar 74,37% menjadi 25,63%). Intensitas miselia pada batang yang dilabur ter dan tidak muncul tumornya kembali setelah 6 bulan tanpa dilabur di bagian atas kerokan (8,42%-26,05%) secara nyata cenderung lebih rendah, tengah (5,98%-21,86%) dan bawah (10,02%-32,43%) cenderung sama dibandingkan kontrol (tanpa dilabur ter).
Aplikasi : Dilabur / dioles pada serangan sampai betul betul tertutup rapat. Dilakukan setiap 6 bulan sekali.
ini contoh yang telah di lakukan pengolesan tir di kelompok tani Bhakti Makmur desa Wonomerto kec. Bandar Kabupaten Batang :


Demikian tadi sekilas tentang Penyakit Karat tumor dan Cara Pengendaliannya mudah mudahan bermanfaat dan menjadikan inspirasi kepada petani hutan rakyat sengon dalam melaksankan Budidayanya.

No comments:

Post a Comment