Trigona sp merupakan salah satu jenis dari genus Meliponini yaitu jenis lebah madu yang tidak bersengat (stingless bee). Trigona mengandalkan propolis untuk melindungi sarang dari serangan predator dan untuk mempertahankan kestabilan suhu di dalam sarang. Pembudidaya trigona ditemukan di dataran rendah (daerah pantai) hingga ke daerah dataran tinggi (pegunungan) dan berhasil dibudidayakan di semua lokasi.
Teknik budidaya lebah madu trigona sangat mudah. Peralatan
yang harus disiapkan dalam membudidayakan trigona adalah
sarang (stup), tali tambang, pisau kikis, mangkuk,
saringan dan tempat hasil perasan madu. Pembuatan
stup dibutuhkan papan kayu dengan ketebalan kayu
± 2 cm dan paku. Pembuatan stup lebah madu Trigona sp
menggunakan kayu dengan ketebalan ±2 cm karena
untuk menjaga kelembaban dan stabilitas sarang (Hermawan,
2007). Jika kayu yang digunakan ketebalannya kurang
dari 2 cm, kebanyakan koloni trigona akan pergi meninggalkan sarangnya. Stup dibuat dan didiamkan selama 3 hari, agar kondisi suhu dan kelembaban di dalam stup menjadi stabil. Setelah 3 hari, stup siap digunakan. Stup diletakkan dengan 2 cara yaitu digantung dan
diletakkan di rak penyimpanan. Digantung di lokasyang teduh, tidak terkena
sinar matahari langsung dan tidak terkena hujan. Beberapa pembudidaya
meletakkan stup dengan digantung di pohon besar dengan alasan menciptakan
suasana sarang yang sama dengan sarang aslinya. Tempat
lain untuk menggantung stup yaitu disekitar pinggiran rumah dan pohon-pohon yang tumbuh di halaman rumah.
Untuk rak penyimpanan stup bisa
diletakkan di kebun dan halaman rumah. Di alam, trigona bersarang di
pohon lapuk dan di ruas pohon bambu. Pohon bambu diambil 2 ruas yang menjadi
tempat bersarang trigona, koloni menggunakan sarang di ruas bambu bagian atas
untuk meletakkan telur dan berkumpulnya koloni, sedangkan di bagian bawah
digunakan sebagai penyimpan madu dan bee polen. Bambu yang berisi koloni
dan madu trigona ditebang dan diusahakan menebang dan membawa koloni
pada sore hari agar semua anggota koloni pulang ke sarang dan tidak ada anggota
koloni yang tertinggal.
Tahap selanjutnya adalah
pemindahan koloni dari sarang alami ke dalam stup. Pemindahan dilakukan pada
malam hari setelah semua koloni kembali ke sarang atau dini hari ketika koloni
belum mencari pakan keluar sarang. Perkembangan Trigona sp dalam
memproduksi madu cukup beragam, 2 bulan sampai 6 bulan adalah rentang waktu
bagi Trigona sp untuk memproduksi madu. Selama rentang waktu tersebut,
stup didiamkan tanpa membuka tutupnya, hal ini bertujuan agar trigona merasa
aman dan fokus dalam memproduksi madu. Hanya dilakukan pemeliharan seperti pembersihan
dari sarang laba-laba, pembersihan dari sarang semut, dan pemeriksaan kondisi
stup jika terkena air hujan.
Pemanenan madu maupun propolis
dilakukan dengan cara tradisional yaitu menggunakan pisau kikis. Madu maupun
propolis dikikis menggunakan pisau secara hati-hati, tanpa mengganggu telur dan
ratu lebah madu trigona. Hasil tirisan madu langsung dimasukkan ke dalam botol
dan ketika sudah penuh botol langsung ditutup.
Budidaya lebah trigona jika dibandingkan dengan budidaya lebah lainnya
memiliki banyak keunggulan dari berbagai kategori. Beberapa kelebihan lebah Trigona
:
1. Penghasil propolis yang banyak.
2. Mudah beradaptasi.
3. Madunya tidak terlalu banyak namun dapat
dimanfaatkan untuk diternakkan.
4. Harganya relative lebih murah dibandingkan dengan
jenis lebah Apis spp.
5. Lebih mudah dalam teknik pembudidayaan.
6.
Tidak
membutuhkan persediaan makanan, karena Trigona menyimpan cadangan polen
sepanjang tahun
7.
Daya
tahan terhadap serangan hama Tinggi, karena ukurannya yang jauh lebih kecil,
dan memiliki persediaan propolis yang tinggi dalam sarang sebagai pelindung
alami.
8.
Masa
hidup Lebih panjang (60 hari/pekerja)
9.
Tidak
memiliki sengatan sehingga mempermudah dalam proses pembudidayaan.
Numpang promo ya Admin^^
ReplyDeleteingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
ayo segera bergabung dengan kami di ionpk.club ^_$
add Whatshapp : +85515373217 || ditunggu ya^^